Salah satu metode agar limbah daun dan pelepah sawit disukai kambing adalah melalui fermentasi dengan mikroba ragi “Trichoderma viride dan Rhizopus oligosporus” . Kandungan protein daun dan pelepah sawit yang relatif rendah 5,3%) setelah terfermentasi selama 14 hari, protein meningkat menjadi 8,85%, bentuk fisik menjadi lembut dan aromanya menjadi wangi dan disukai oleh kambing.
Mikroba dapat diperbanyak melalui inokulum dengan cara memasukan dua liter biakan inokulum kedalam larutan air campuran bioreaktor, 3 kg gula pasir, 2 kg tepung beras, 2 kg ragi tempe, 1 kg urea, 1 kg KCl dan 1 kg SP-36. Biakan dalam bioreaktor dilakukan aerasi dan pengadukan selama tujuh hari. Setelah tujuh hari, larutan mikroba siap digunakan untuk fermentasi daun dan pelepah kelapa sawit .
20 ekor kambing boerka jantan sedang tumbuh dengan bobot hidup rata-rata 13 kg setelah mengkonsumsi daun dan pelepah sawit fermentasi selama 12 minggu menunjukan pengaruh yang cukup baik terhadap pertambahan bobot akhir kambing rata- rata 4,3 kg selama 12 minggu, atau dengan bobot akhir rata-rata 17,5 kilogram.
Sebagai kesimpulan dalam penelitian ini adalah bahwa daun dan pelepah sawit yang difermentasi dapat digunakan sampai tingkat 30 persen sebagai pengganti (substitusi) rumput, selain itu juga dapat meningkatkan efisiensi ekonomis dengan menurunkan biaya pakan sebesar 18 sampai 36,17% selama 12 minggu dibanding pakan daun dan pelepah segar tanpa fermentasi.
Puslitbangnak
0 komentar:
Posting Komentar