Dedak padi merupakan salah satu bahan pakan yang cukup lazim digunakan dalam penyusunan ransum untuk ternak unggas dan ruminansia, namun harga dan ketersediaan kadang menjadi masalah. Untuk wilayah Jakarta yang volume limbah organik pasarnya cukup tinggi dan dapat mencapai 4.500 ton per hari, benar-benar menjadi peluang tersendiri untuk menciptakan bahan pakan ternak konsentrat atau tepung limbah organik pasar (TLOP) disamping pupuk organik cair. Bahan padatan hasil pengolahan limbah pasar berupa sawi, kubis/kol, kembang kol dan caisin/petsai, mempunyai kandungan serat kasar 11,9%, protein kasar 13,0%, dan energi sebesar 2.460 Kkal/kg.
Uji coba pemberian TLOP sudah dilakukan pada 160 itik petelur untuk substitusi dedak hingga 30% sebagai campuran nasi kering, tepung roti, tepung kapur dan premix, juga cangkang udang. Pakan campuran diberikan dalam bentuk basah dengan jalan penambahan air secukupnya, agar itik mudah memakannya dan untuk menjaga agar pakan tidak tertiup angin. Hasilnya menunjukkan bahwa rataan produksi telur harian pada kelompok itik yang diberi ransum hingga 30% menggantikan dedak adalah paling tinggi, yaitu sebesar 80,5%. Penggunaan TLOP di dalam ransum itik untuk menggantikan dedak padi hingga 30% tidak mengakibatkan penurunan produksi telur itik maupun kualitasnya.
0 komentar:
Posting Komentar