Pembentukan “Kampung Ternak Domba” merupakan salah satu model diseminasi sekaligus media introduksi teknologi kepada masyarakat. Model tersebut dapat digunakan sebagai upaya mendekatkan teknologi yang telah dihasilkan oleh Balai Penelitian Ternak (Balitnak) kepada petani-peternak pengguna (stakeholder). Balitnak telah memperkenalkan model usaha peternakan, yang dikenal dengan ” Kampung Ternak Domba Terpadu” di wilayah Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. Melalui Model ”Kampung Ternak” diharapkan petani-peternak dapat menerapkan teknologi yang sesuai dengan kondisi setempat. Sinergi kerjasama dan koordinasi dengan UPT Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Badan Litbang Pertanian) di daerah yakni BPTP, dan Dinas Peternakan kabupaten setempat, serta instansi terkait lainnya menjadi model utama dalam pengembangannya. Model tersebut telah berhasil dilakukan dengan baik melalui kegiatan pendampingan teknologi sebagai upaya pengembangan komoditas peternakan. Melalui kemasan paket teknologi spesifik lokasi yang mudah diaplikasikan, model ini diharapkan mampu memberikan pelayanan dan menjadi media penyebaran hasil penelitian kepada masyarakat secara optimal. Disamping itu, model kawasan kampung ternak terpadu diharapkan dapat menjadi pusat perbibitan di wilayah desa (Village Breeding Centre) untuk komoditas yang dikembangkan.
Selasa, Mei 06, 2014
Home »
» Pembentukan Kampung Ternak Domba sebagai Upaya Mendekatkan Teknologi Peternakan kepada Masyarakat
Pembentukan Kampung Ternak Domba sebagai Upaya Mendekatkan Teknologi Peternakan kepada Masyarakat
Pembentukan “Kampung Ternak Domba” merupakan salah satu model diseminasi sekaligus media introduksi teknologi kepada masyarakat. Model tersebut dapat digunakan sebagai upaya mendekatkan teknologi yang telah dihasilkan oleh Balai Penelitian Ternak (Balitnak) kepada petani-peternak pengguna (stakeholder). Balitnak telah memperkenalkan model usaha peternakan, yang dikenal dengan ” Kampung Ternak Domba Terpadu” di wilayah Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. Melalui Model ”Kampung Ternak” diharapkan petani-peternak dapat menerapkan teknologi yang sesuai dengan kondisi setempat. Sinergi kerjasama dan koordinasi dengan UPT Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Badan Litbang Pertanian) di daerah yakni BPTP, dan Dinas Peternakan kabupaten setempat, serta instansi terkait lainnya menjadi model utama dalam pengembangannya. Model tersebut telah berhasil dilakukan dengan baik melalui kegiatan pendampingan teknologi sebagai upaya pengembangan komoditas peternakan. Melalui kemasan paket teknologi spesifik lokasi yang mudah diaplikasikan, model ini diharapkan mampu memberikan pelayanan dan menjadi media penyebaran hasil penelitian kepada masyarakat secara optimal. Disamping itu, model kawasan kampung ternak terpadu diharapkan dapat menjadi pusat perbibitan di wilayah desa (Village Breeding Centre) untuk komoditas yang dikembangkan.
0 komentar:
Posting Komentar