Senin, September 16, 2013

Rumput Raja sebagai Kandidat Probiotik pada Ternak

Adanya potensi rumput raja sebagai pakan probiotik ini diharapkan membantu peternak meningkatkan produktivitasnya. Selain sumber yang mudah didapat serta bersifat alami.
 
Dewasa ini tren penggunaan pakan aditif alami semakin meningkat bila dibandingkan aditif kimiawi sebagai manipulator fermentasi di dalam rumen. Probiotik merupakan pakan aditif berupa mikroba hidup yang dapat meningkatkan kesehatan dan produktivitas ternak.
Mikroorganisme utama probiotik adalah biakan jamur seperti Aspergilus oryzae dan Saccharomyces cerevisiae dan Bakteri Asam Laktat (BAL) seperti Lactobacillus plantarum dan Lactobacillus acidophilus. Bakteri yang dikategorikan probiotik merupakan bakteri aman atau GRAS (Generally Recognized as Safe), dapat bertahan melewati lambung dan usus halus, atau toleran terhadap suasana asam dan garam empedu, serta menghambat bakteri patogen.

Hasil penelitian terdahulu menunjukkan bahwa penggunaan probiotik pada ternak ruminansia dapat meningkatkan produktivitas dan menurunkan emisi gas metana. Serta menurunkan kasus terjadinya diare dan meningkatkan pertambahan bobot badan harian pada pedet.

Hasil penelitian Fakultas Peternakan Perikanan dan Ilmu kelautan Universitas Negeri Papua bahwa fermentasi rumput raja teridentifikasi Lactobacillus plantarum sebagai strain BAL. L. plantarum mampu melewati lambung dengan jumlah populasi 107, tahan terhadap garam empedu, berkembang pada suhu ruang (30oC) dan menghambat pertumbuhan bakteri patogen.

Toleransi terhadap asam merupakan salah satu syarat penting suatu isolat untuk dapat dikategorikan sebagai probiotik. Hal ini disebabkan apabila isolat tersebut masuk ke dalam saluran pencernaan ternak, maka isolat harus mampu bertahan dari pH asam lambung yaitu sekitar 3-5 dengan jumlah populasi minimal 106-108 cfu/ml.

Hambatan yang paling serius bagi ketahanan probiotik pada usus halus adalah garam empedu. Studi resistensi probiotik pada garam empedu secara in vitro dapat dibagi menjadi dua tipe yaitu studi ketahanan dan pertumbuhan L. plantarum mempunyai enzim dengan aktivitas untuk menghidrolisis garam empedu sehingga mempunyai ketahanan yang tinggi terhadap garam empedu 0,3% (merupakan konsentrasi ekstrim)

sumber: JITV Volume 18 Nomor 2 Tahun 2013

0 komentar:

Posting Komentar