Senin, September 02, 2013

Pameran dan Gelar Inovasi Teknologi Perkebunan, ENIP III 2013

Agribisnis perkebunan diprediksi akan semakin menarik pada tahun-tahun mendatang. Masuknya berbagai perusahaan nasional sebagai investor dan pelaku bisnis menjadi salah satu pendorong munculnya gairah usaha perkebunan ini. Di sisi lain, beberapa produk perkebunan Indonesia, seperti kakao, karet, kopi, lada, vanili, kopra, kelapa sawit, minyak atsiri, tembakau, dan jambu mete, diakui memiliki keunggulan komparatif di pasar Internasional, sehingga peluang produk Indonesia untuk masuk ke pasar internasional terbuka cukup lebar.
Badan Litbang Pertanian, sebagai penghasil inovasi teknologi maupun inovasi kebijakan, sangat menyadari bahwa pelaku usaha perkebunan, baik dalam kapasitasnya sebagai mitra pemerintah maupun dalam sebagai pihak yang menjalankan usahanya sendiri, memerlukan adanya inovasi dalam berusaha. Tujuannya tentu untuk meningkatkan keuntungan melalui peningkatan efisiensi dan efektivitas kinerja.
Terkait dengan hal itu, kegiatan penelitian di bidang perkebunan telah dilakukan dengan porsi perhatian yang cukup besar. Tidak hanya itu, teknologi yang dihasilkan juga diperderas penyampaiannya ke calon pengguna melalui berbagai “channel”, yang salah satunya melalui penyelenggaraan EXPO NASIONAL INOVASI PERKEBUNAN (ENIP) III 2013
Dari rangkaian kegiatan Pameran dan Gelar Inovasi Teknologi Perkebunan, ENIP III, di JCC, Jakarta tanggal 30 Agustus–1 September 2013.  Puslitbangnak menampilkan inovasi teknologi  Sistem Integrasi Ternak dengan Perkebunan yang merupakan suatu sistem usahatani tanaman – ternak yang potensial untuk dikembangkan di Indonesia.

0 komentar:

Posting Komentar