Senin, September 09, 2013

Sapi Tetap Menjadi Backbone Nusa Tenggara Barat (NTB)

Nusa Tenggara Barat (NTB), dengan predikat  Bumi Sejuta Sapi (NTB BSS). Targekan akhir 2013,  satu juta ekor sapi.

Program inseminasi buatan (IB). Mutu  semen beku yang diproduksi Balai Inseminasi Buatan Daerah (BIBD) Nusa Tenggara Barat cukup tinggi sehingga diharapkan bisa meningkatkan produktivitas sapi di daerah ini.  Kepala Balai Inseminasi Buatan Daerah  Provinsi Nusa Tenggara Barat AW Nasrudin di Mataram, Sabtu (15/6), mengatakan produksi semen beku setiap tahun mencapai 50.000 dosis, yang terserap oleh peternak sebanyak 8.000 dosis. lebih lanjut beliau menyampaikan  bahwa pihaknya mampu memproduksi semen beku "sexing", yakni semen yang telah dipisahkan antara betina dan jantan. Kelebihan semen beku sexing adalah mendukung program memperbanyak induk atau sapi bibit. Selain itu, kata Nasrudin, sapi pejantan untuk usaha penggemukan dan meningkatkan produksi daging, terutama dalam upaya  mendukung program unggulan NTB Bumi Sejuta Sapi (BSS).
"Hingga kini baru NTB yang memproduksi semen beku sexing untuk mendukung program NTB BSS, terutama terkait dengan upaya memperbanyak jumlah induk sapi di NTB," katanya. Hal tersebut, kata Nasrudin,  tertuang dalam cetak biru NTB BSS, yakni meningkatkan jumlah induk dari 38 persen menjadi 44 persen  dari populasi sapi sebanyak 1 juta ekor lebih pada 2013. Menurut dia, hingga kini populasi sapi betina produktif atau induk baru tercapai 42 persen. Pada akhir 2013 diharapkan bisa mencapai 44 persen dari seluruh populasi sapi di NTB.
"Keberhasilan semen beku sexing sudah dibuktikan dengan tingkat keberhasilan 90 persen sesuai dengan target yang telah ditetapkan dan hasilnya dipamerkan pada acara panen pedet 12  Desember 2012 di Banyumulek, Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat," ujarnya.
Terkait dengan program unggulan NTB BSS, Pemerintah Provinsi NTB menargetkan populasi sapi sebanyak 1.032.500 ekor, tercapainya grade A dan B sapi, serta swasembada daging untuk menunjang ketahanan pangan nasional sebanyak 16.400 ton.
Selain itu terbangunnya pabrik pakan di sentra produksi dengan potensi pupuk  5,02 juta ton, berkembangnya industri hilir peternakan, mendukung pengembangan pariwisata, dan penyerapan tenaga kerja hingga 344.000 orang, dan dengan program  NTB BSS mampu meningkatkan pendapatan peternak Rp1,1 triliun serta produksi kulit 60.250 lembar. (An/WID/ES)
Sumber: Sekretariat Kabinet RI

0 komentar:

Posting Komentar