Rabu, April 09, 2014

Teknologi Kriopreservasi Primordial Germ Cell (PGC) Pada Unggas

Indonesia memiliki potensi sumberdaya plasmanutfah unggas lokal yang berlimpah, sehingga materi genetik tersebut perlu dikonservasi untuk digunakan dalam pengembangan unggas diwaktu mendatang. Konservasi plasmanutfah unggas hidup, baik secara in-situ maupun ex-situ akan sangat mahal dan beresiko kematian yang tinggi akibat penyakit seperti flu burung.
Kriopreservasi Primordial Germ Cells (PGC) yang merupakan progenitor dari sel telur dan spematozoa, adalah cara altrnatif untuk preservasi materi genetik baik pada unggas jantan maupun betina. PGC secara spesifik dapat dipanen dari darah embrio dan dapat disimpan didalam nitrogen cair seperti halnya pada sperma, ovum atau embrio pada hewan ruminansia. Teknik untuk menghasilkan ayam germline chimeria telah dapat dilakukan dengan cara mentransfer PGC kedalam sirkuliasi darah embrio. Perkawinan antara ayam chimera jantan dan betina akan menghasilkan keturunan yang berasal seluruhnya dari donor PGC. Konservasi materi genetik plasmanutfah unggas Indonesia yang dilakukan melalui penyimpanan PGC dapat digunakan untuk pengembangan unggas dimasa mendatang.

Keterangan Gambar:
A. Koleksi darah embrio umur 56 jam (stage 114-15);
B. Embrio resepien yang siap disuntik dengan PGC donor;
C. PGC ayam lokal;
D. Embrio hasil penyuntikan PGC donor yang siap ditetaskan;
E. Ayam Chimera yang telah dihasilkan Balitnak.

0 komentar:

Posting Komentar