Menteri Pertanian, yang diwakili oleh Kepala Puslitbang Peternakan (
Dr. Bess Tiesnamurti),
telah memenuhi undangan dari Universitas Muhamadiyah Malang dalam
kegiatan Musyawarah Nasional XIII Ikatan Senat Mahasiswa Peternakan
Indonesia dengan tema “Mengabdi untuk ISMAPETI, Bersatu Membangun
Negeri”. Pertemuan dilaksanakan dari tanggal 20-24 Januari 2015, seminar
Nasional telah dilaksanakan pada tanggal 22 Januari 2015. Paparan dalam
pertemuan ini sebagai
key note speaker menyampaikan tentang
Strategi Pemerintah dalam Peningkatan Daya Saing SDM guna Pencapaian
Ketahanan Pangan Subsektor Peternakan dalam Menghadapi AEC 2015. Selain
paparan Kapuslitbangnak, Ir Nuri Hidayat MSc, Prof Wahyu Widodo MS dan
Masngud Oman Santoso juga tampil menyampaikan paparannya.
Kapuslitbangnak menyampaikan, mahasiswa haruslah menyadari bahwa
pasar bebas ASEAN telah menjadi kesepakatan masyarakat dunia yang
dideklarasikan di istana Bogor pada tahun 1994. Sehingga seluruh
komponen masyarakat Indonesia hendaknya dapat berperan untuk bangkit dan
berjuang guna menghadapinya. Indonesia mempunyai banyak produk lokal
peternakan sangat spesifik yang apabila dikelola dengan sangat baik
dapat meningkatkan daya saing maupun sumber pendapatan Negara. Indonesia
mempunyai ternak ayam kampung dengan cita rasa yang khas. Penciptaan
pasar spesifik (
niche market) merupakan strategi yang harus
dilakukan. Apabila pada ternak lokal dilaksanakan pemuliabiakan,
intensifikasi sistem pemeliharaan, pengolahan produk yang higienis penuh
citarasa dengan peluang untuk diekspor dalam bentuk olahan siap santap,
maka semua itu merupakan peluang yang harus dimanfaatkan oleh seluruh
insan peternakan di Indonesia. Demikian pula dengan sapi Bali yang
merupakan rumpun sapi khas Indonesia, namun saat ini hanya dikelola di
level hulu saja. Apabila sapi Bali dikelola sebagai penghasil daging
secara organik, kemudian produknya diolah secara higienis maka hal
tersebut akan mengulang kesuksesan Indonesia sebagai pengekspor sapi
Bali pada era 1970 an. Saat ini daging sapi Bali dapat diolah dan
dijadikan pangan siap saji khas Indonesia misal rendang dan diekspor.
Tampaknya peluang tersebut akan meningkatkan produktivitas dan otomatis
akan merangsang budidaya di sektor hulu sehingga dapat ditingkatkan.
Pertemuan ini dihadiri oleh anggota dan pengurus senat mahasiswa
peternakan dari Perguruan Tinggi di Indonesia yaitu Universitas: Syiah
Kuala, Sumatera Utara, Andalas, Lambung Mangkurat, Pajajaran,
Diponegoro, Gajah Mada, Jenderal Sudirman, Sebelas Maret, Brawijaya,
Udayana, Mataram, Pattimura, Hasanudin, Tadulako, Haluoleo, Sam
Ratulangi, Muhamadiyah Malang, Mercu Buana, Gajah Putih, Univ. Nomensen
dan IPB. (REP)
Informasi Lainnya:
http://peternakan.litbang.pertanian.go.id
0 komentar:
Posting Komentar