Sabtu, Juni 13, 2015
Home »
» Evaluasi Performa Beberapa Varietas Unggul Sorghum spp untuk Pakan Ternak
Evaluasi Performa Beberapa Varietas Unggul Sorghum spp untuk Pakan Ternak
Sorghum spp merupakan salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai sumber hijauan bagi ternak ruminansia, bijinya dapat digunakan untuk bahan pangan maupun pakan dan batangnya dapat diproses untuk bioenergi.
Saat ini telah banyak tersedia varietas sorghum yang telah diperbaiki produksinya untuk dibudidayakan baik
untuk serealia, hijauan pakan maupun untuk tujuan ganda yaitu pangan dan pakan. Biji sorghum dapat dijadikan tepung untuk menggantikan terigu dan dapat diolah menjadi bermacam makanan, seperti mi, roti, cake, kue kering serta makanan lainnya.
Pemuliaan varietas sorghum telah banyak dilakukan baik secara konvensional maupun dengan teknik irradiasi. Varietas sorghum untuk hijauan pakan ternak, dapat merupakan hijauan potong maupun diawetkan sebagai hay maupun silase. Sorghum kebanyakan mempunyai protein dan produksi hijauan yang mirip dengan tanaman jagung.
Penelitian ini mengevaluasi produksi dan kualitas biomasa hijauan beberapa varietas/galur Sorghum bicolor untuk hijauan pakan ternak dengan menggunakan varietas/galur dari berbagai sumber (Balitserialia, BATAN, Pacific seed yang bekerjasama dengan Balai Penyuluhan Pertanian/BPP), Semanu, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta yang merupakan lahan kering beriklim kering.
Sembilan varietas/galur Sorghum bicolor biji ditanam langsung di lapangan, tiap lubang ditanam 3 biji dan setelah tumbuh dipertahankan 1 tanaman. Pupuk yang digunakan adalah pupuk kompos komersial, dengan dosis 2,5 ton/ha dan pupuk kimia, sebagai pupuk dasar adalah SP36 sebanyak 100 kg/ha, KCl 90kg/ha dan urea 150kg/ha. Hasil pengamatan pertumbuhan, yaitu dengan pengukuran tinggi tanaman dilakukan pada 65 hari setelah tanam dan umur 45 hari setelah panen. Pertumbuhan awal sorghum dengan berbagai varietas/galur belum menunjukkan perbedaan. Namun pada umur 45 hari ratton 1, varietas super 2, G5 dan Super 1 menunjukkan pertumbuhan yang lebih cepat dibanding yang lain.
Umur tanaman 65 hari, ada 5 varietas/galur yang belum berbunga yaitu Super 2, G5, Kawali, PAC 593 dan PAC 537. Sedang yang paling banyak sudah berbunga adalah varietas Super1.
Pada umur 110 hari, tanaman di panen sebelum berbiji. Produksi bagian atas tanaman, yang terdiri dari daun dan batang bervariasi diantara varietas atau galur yang diuji dan antar panen. Produksi paling rendah pada periode ratton 2 dan paling tinggi pada ratoon 1. Produksi panen awal berkisar 7,09 –16,36 ton/ha. Produksi bagian atas tertinggi dicapai oleh varietas PAC 537, yaitu 16,36 ton/ha, disusul varietas.
Super 1 yaitu 14,58 ton/ha dan terendah galur G2 yaitu 7,09 ton/ha. Pada Ratoon 1, semua tanaman sudah mulai berbunga pada 45 hari masa ratoon 1. Produksi bagian atas tanaman varietas/galur yang diuji meningkat, yaitu berkisar antara 12,42 - 18,42 ton/ha. PAC 537 menghasilkan produksi bagian atas tertinggi yaitu 18,42 ton. Tanaman sorghum dapat tumbuh dan beradaptasi dengan baik dilahan kering beriklim kering, dengan curah hujan rendah dan musim kemarau panjang seperti Gunung Kidul Yogyakarta, dengan curah hujan 1324 mm/tahun dengan hari hujan 59 hari/tahun. Produksi hijauan dalam 3 kali panen (1 tahun), bervariasi antara varietas/galur dan antar panen. Produksi hijauan varietas/galur PAC 537 konsisten paling tinggi baik pada panen awal maupun ratoon 1 dan 2, diikuti Super 1.
Kandungan protein, NDF, ADF serta mineral Ca, P bervariasi antara panen. Kandungan protein sampai ratton 1 berkisar 6,37% - 11,59 % sedang NDF nilainya berkisar 61,68 –68,52 % dan ADF 36,39-44,43% mineral Ca 0,51%-0,99% dan P 0,20-0,37%. Kecernaan bahan kering (KCBK) maupun kecernaan bahan organik (KCBO) berkisar 54,55 –78,31% dan KCBO 51,54-76,35%.
Dari parameter produksi dan kualitas hijauan, maka varietas Super 1 dapat dibudidayakan sebagai sumber hijauan di daerah kering beriklim kering. Di samping itu varietas Super 1 varietas bukan hasil hibridisasi sehingga kemungkinan terjadi segregasi bila ditanam dengan bijinya, kecil. Keragaman produksi maupun kualitas hijauan dari beberapa varietas/galur Sorghum bicolor, merupakan peluang melakukan pemuliaan untuk mendapatkan varietas sorghum yang mempunyai produksi dan kualitas tinggi sebagai sumber hijauan pakan ternak.
Puslitbangnak
0 komentar:
Posting Komentar