Rabu, Juni 10, 2015

Tepung Daun Murbei sebagai Pakan Suplemen untuk Kambing


Tanaman murbei (Morus spp.) merupakan tanaman leguminosa yang beradaptasi baik pada berbagai kondisi iklim dan egroekosistem yang beragam. Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik di daerah tropis dan sub tropis dan telah lama digunakan dalam pertanian sericulture. Penggunaan tanaman murbei sebagai pakan telah diteliti pada beberapa spesies ternak ruminansia, seperti sapi (perah dan potong), kambing dan domba di berbagai negara. Di Indonesia, diperkirakan terdapat paling tidak tujuh spesies murbei, namun potensi pemanfaatannya sebagai pakan ternak belum diteliti secara lebih mendalam dan penggunaan di lapangan oleh peternak belum dilakukan. Penelitian telah dilakukan untuk mengeksplorasi potensi nutrisi dan teknologi pemanfaatan beberapa spesies murbei sebagai pakan kambing.
Dari empat spesies tanaman murbei yang telah diteliti yaitu Morus nigra, Morus kanva, Morus multicaulis dan Morus chatayana disimpulkan bahwa keempat spesies murbei ini dapat digunakan sebagai pakan suplemen terutama sumber protein (kandungan protein 16-25%). Jika diberikan dalam bentuk segara maka spesies M. multicaulis memiliki karakter palatabilitas paling tinggi dibanding ketiga spesies lainnya. Hal ini menunjukan potensi konsumsi yang lebih tinggi dibanding ketiga spesies lainnya.
Namun, keempat spesies murbei tersebut relatif mudah dicerna oleh kambing yaitu dengan tingkat kecernaan bahan kering antara 60-65%. Dengan demikian tanaman murbei dapat diberikan dalam bentuk segar sebagai pakan suplemen (pakan tambahan) untuk melengkapi kandungan nutrisi yang terdapat pada pakan dasar. Oleh karena produksi daun tanaman murbei menurun drastis selama musim kemarau, maka perlu dilakukan pengolahan daun terutama selama musim basah saat produksi lebih tinggi. Dengan teknologi pengolahan, maka produksi hijauan yang melimpah pada musim hujan dapat digunakan selama musim kering. Teknologi ini akan lebih menjamin ketersediaan pakan sepanjang tahun.
Proses pengolahan daun murbei segar menjadi tepung daun adalah teknologi sederhana yang mudah diterapkan oleh peternak. Pengolahan hanya membutuhkan proses pengeringan (penjemuran) dan penggilingan (penepungan). Daun murbei yang telah dikeringkan (dianginkan) selama 2-3 hari kemudian digiling menjadi tepung dengan partikel kasar, lalu disimpan dalam tempat yang kering untuk digunakan pada waktu yang diperlukan. Penggunaan tepung murbei dapat dilakukan baik dengan mencampur secara langsung dengan pakan dasar atau diberikan pada tempat terpisah dengan pakan dasar. Tingkat penggunaan murbei tergantung kepada ketersediaan bahan. Oleh karena itu, tepung ini dapat diberikan dalam jumlah tidak terbatas sesuai kemampuan ternak mengkonsumsi (ad libitum). Apabila ketersediaan bahan terbatas, penggunaannya berkisar antara 0,5- 1,0% berat badan.

Puslitbangnak

0 komentar:

Posting Komentar