New Castle Disease (ND)
merupakan penyakit yang sangat kontangius dan termasuk dalam satu dari
penyakit penting pada unggas di dunia. Infeksi berlangsung secara cepat
dan bisa menyebabkan kematian secara mendadak dengan mortalitas yang
tinggi.
Di Indonesia, penyakit ND pada tahun terakhir ini menunjukkan gejala
yang sedikit berbeda dengan gejala penyakit ini sebelumnya. Gejalanya
biasanya hanya menurunkan produksi telur, namun penurunannya sampai
drastis dan tidak dapat mencapai puncak produksi. Seed vaksin yang
digunakan biasanya adalah Lasota atau B1 (
Lentogenik) terkadang kumarov (
Mesogenik) dan beberapa dari isolat lokal Indonesia yang termasuk virus ND ganas (
Velogenik).
Meskipun vaksinasi diaplikasikan secara intensif, penyakit ND masih
menyebabkan masalah bagi peternak. Pada penelitian ini bertujuan untuk
mengembangkan prototipe vaksin ND genotipe VII yang diperoleh pada
penelitian tahun sebelumnya yaitu Chicken/Indonesia/GTT/11 sehingga
dapat digunakan untuk menyediakan seed virus ND genotype VII yang sangat
dibutuhkan oleh peternak.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah menformulasi vaksin
dan melakukan vaksinasi pada ayam umur 3 minggu pada kelompok ayam yang
divaksin dengan vaksin genotipe VII (
Chicken/Indonesia/GTT/11)
yang dibandingkan dengan vaksin genotipe VII komersial dan vaksin ND
bukan GVII, dan kemudian ditantang dengan virus tantang
Chicken/Indonesia/ GTT/11. Pengamatan dilakukan dengan mengukur titer
antibody sebelum dan setelah vaksinasi, serta memeriksa adanya sheeding
virus pasca tantang. Selain itu juga dilakukan identifikasi virus ND
yang bersirkulasi di lapang dengan menggunakan metode RTPCR.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sirkulasi virus ND masih dapat
dideteksi pada peternakan ayam yang melakukan vaksinasi ND. Vaksin ND
generasi baru BB Litvet yang mengandung seed vaksin ND G7
chicken/Indonesia
GTT/11 mempunyai respons pasca vaksinasi yang sangat baik, dengan
rataan titer 7,3 log2 dan mampu memberikan perlindungan 100% pada ayam
yang divaksinasi dari penyakit klinis, kematian, serta sheeding terhadap
virus tantang.
Puslitbangnak
0 komentar:
Posting Komentar