Rabu, Juni 24, 2015

Ketersediaan Sumber Hijauan di Bawah Perkebunan Kelapa Sawit untuk Penggembalaan Sapi


Laju pertambahan kebun kelapa sawit di Indonesia sejak tahun  2008-2011 mencapai 6,92%, yaitu meningkat dari 7.363.703 menjadi 7.873.384 ha. Vegetasi yang tumbuh di area perkebunan kelapa sawit merupakan gulma bagi tanaman pokoknya.

Perkebunan kelapa sawit ini mempunyai peluang untuk usaha peternakan sistem integrasi kelapa sawit-sapi telah dikenal dan banyak diaplikasikan, melalui penggunaan limbah kebun kelapa sawit, limbah pengolahan sawit, pelepah sawit sebagai pakan ternak dan pupuk kandang sebagai pupuk tanaman kelapa sawit.

Pengelolaan kebun kelapa sawit termasuk padat modal, antara lain untuk perawatan tanaman, pengendalian gulma, pengadaan pupuk organik dan pupuk anorganik. Adanya penggembalaan sapi di perkebunan sawit, biaya pengelolaan kebun sawit dapat diminimalisir dan input produksi kelapa sawit dapat ditekan. Salah satu sistem integrasi kelapa sawit-sapi yang mempunyai prospek untuk dikembangkan adalah sistem penggembalaan dengan rotasi.

Jenis tumbuhan di bawah tanaman kelapa sawit antara lain rumput-rumputan dan tumbuhan berdaun sempit maupun berdaun lebar. Tumbuhan tersebut ada yang disukai ternak, ada yang tidak disukai atau beracun untuk ternak. Ketersediaan tumbuhan di bawah kelapa sawit bervariasi tergantung dari umur kelapa sawit.

Salah satu cara untuk meningkatkan ketersediaan dan kualitas hijauan di bawah kelapa sawit antara lain dengan introduksi tanaman pakan ternak (TPT) unggul di sela-sela tanaman kelapa sawit. Kapasitas tampung vegetasi di bawah perkebunan kelapa sawit bervariasi. Beberapa studi yang telah dilakukan melaporkan bahwa integrasi kelapa sawit-sapi dengan sistem grazing secara ekonomi feasible.

Puslitbangnak

0 komentar:

Posting Komentar