Selasa, Juni 16, 2015

Pengelolaan dan Pemanfaatan Bibit Sapi Potong Bebas Penyakit Reproduksi


Sapi Peranakan Ongole (PO) merupakan salah satu sapi potong lokal yang tersebar luas hamper keseluruh sentra sapi potong di Indonesia, populasi terbesarnya berada di pulau Jawa terutama di Jawa Timur.

Permasalahan utama dan menjadi isu dalam pengembangan sapi PO adalah penurunan populasi dan produktivitas sapi PO akibat adanya pemotongan sapi betina produktif, persilangan dengan Bos taurus yang telah lama berlangsung dan terbatasnya pejantan yang berkualitas. Pembibitan sapi PO di beberapa wilayah menggunakan pejantan alam yang kualitasnya rendah karena belum ada pilihan untuk menggunakan pemacek yang baik. Untuk meningkatkan populasi dan produktivitas sapi PO, Lolitsapi telah melakukan perbanyakan bibit sumber sapi PO terseleksi melalui Unit Pengelolaan Bibit Unggul (UPBU) sapi potong. Populasi sapi PO terseleksi sampai dengan akhir tahun 2014 sebanyak 245 ekor bibit sumber sapi PO pada berbagai kondisi fisiologis yang terdiri atas sapi UPBU sebanyak 165 ekor dan sebanyak 80 ekor hasil dari kegiatan breeding tahun 2013 yang dihibahkan pada kegiatan UPBU.
Dalam upaya peningkatan kualitas genetik sapi PO yang ada di lapangan, Loka Penelitian Sapi Potong melakukan penyebaran sapi PO terseleksi ke beberapa kabupaten/kota di Jawa Timur, Jawa Tengah, Kalimantan Tengah dan Sulawesi Tengah. Dalam upaya evaluasi pemanfaatan sapi PO terseleksi tersebut Loka Penelitan Sapi Potong melakukan monitoring evaluasi pemanfaatan pejantan di Probolinggo dan atau Pasuruan (Provinsi Jawa Timur); Kabupaten Semarang (Provinsi Jawa Tengah); Kabupaten Sukabumi (Provinsi Jawa Barat); Kabupaten Bantul dan Sleman (Provinsi D.I. Yogyakarta); dan Kabupaten Panajam (Kalimantan Timur). Penyebaran pejantan sapi PO hasil seleksi Loka Penelitian Sapi Potong tahun 2014 (16 ekor), masih di bawah target yang ditetapkan yaitu 20 ekor.
Berdasarkan hasil monitoring pemanfaatan pejantan sapi PO hasil seleksi Lolitsapi telah dimanfaatkan sebagai pejantan pemacek (mengawini sapi betina) pada kelompok peternakan rakyat. Pemanfaatan pejantan sapi PO di Kab. Sleman (DI Yogyakarta) sebesar 55 ekor (12 bulan) dengan bobot lahir sebesar 25-30 kg, Kab Blora Jawa Tengah sebesar 23 ekor. Kelahiran pedet pada UPTD Pasuruan (tahun 2014) sebesar 32 ekor dengan bobot lahir 22-25 kg.

Puslitbangnak

0 komentar:

Posting Komentar