Ketersediaannya musiman sehingga mengharuskan adanya proses pengawetan agar dapat digunakan sepanjang tahun. Penggunaan pucuk tebu untuk sapi sudah banyak dilakukan, namun penggunaannya untuk domba atau kambing masih terbatas.
Penelitian dilakukan dengan tujuan membuat ransum domba berbahan pucuk tebu dan melihat dampaknya terhadap pertumbuhan dan kualitas karkas domba. Dua puluh empat ekor domba dibagi menjadi 4 kelompok perlakuan pakan, yaitu:
- PT (pucuk tebu+konsentrat)
- PT+PA (pucuk tebu+pakan aditif)
- PTS (silase pucuk tebu) dan
- PTS+PA (silase pucuk tebu+pakan aditif).
Pakan aditif yang diberikan adalah campuran mineral, vitamin dan mikroba dari bioplus. Pengamatan selama 14 minggu dilakukan terhadap konsumsi dan kecernaan pakan, pertambahan bobot badan ternak, FCR (feed conversion ratio), kualitas karkas dan uji kecernaan secara in vitro.
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pemberian pakan aditif dapat meningkatkan konsumsi bahan kering pakan pada kelompok PTS+PA, namun dampak pakan aditif tidak terlihat pada kelompok PT+PA. Pakan aditif memberikan respon lebih baik pada kelompok yang diberi silase pucuk tebu 16,8%, dibandingkan dengan yang diberi pucuk tebu tanpa silase 4%.
Disimpulkan bahwa pakan aditif tidak berindikasi menaikkan konsumsi pakan, ensilage (produk bioproses) belum mempengaruhi konsumsi, kecernaan dan FCR. Direkomendasikan untuk menggunakan pucuk tebu sebagai ransum peggemukan domba di areal perkebunan tebu.
Puslitbangnak
0 komentar:
Posting Komentar